Jumat, 14 Maret 2008

aRiEf sUyOno gabung tImNas...


Winger Arema, Arif Suyono mungkin sudah seringkali memperkuat timnas Indonesia, namun hanya sebatas level U-19, U-21, maupun U-23. Tahun ini, kesempatan kembali mengenakan kostum merah putih pada level timnas senior terbuka bagi Arif Suyono setelah namanya termasuk dalam daftar 35 pemain yang dipanggil seleksi 17 Maret hingga 9 Juni mendatang oleh tactician baru timnas Indonesia, Benny Dollo. Dalam komposisi timnas racikannya, Bendol memanggil 35 pemain, 14 pemain eks timnas Piala Asia 2007, sembilan pemain eks U-23 SEA Games Thailand 2007. Sedangkan wajah-wajah baru timnas antara lain Heru Nerly, Paulo Rumere, dan Usep Munandar.Mengenai pemainggilan dirinya ke timnas, Arif berkomentar, “Ayas siap saja gabung ke Timnas. Siapa yang nggak senang bisa membela timnas. Namun semuanya akan ayas serahkan ke manajemen dan pelatih Arema.”arif Suyono merupakan satu-satunya pemain Arema (dalam komposisi pemain baru pra musim) yang dipanggil mengikuti seleksi timnas. Nantinya Arif bakal bersaing dengan pemain-pemain langganan timnas senior untuk memperebutkan tempat inti dalam daftar 25 pemain yang diproyeksikan oleh Benny Dollo.“Kita akan menyeleksi pemain hingga didapat 25 pemain terbaik. Namun saya belum bisa menentukan komposisi 25 pemain tersebut. Disesuaikan dengan kebutuhan tim,” kata Benny Dollo dalam situs resmi PSSI.Namun hingga kemarin manajemen Arema belum menerima surat resmi pemanggilan Arif ke timnas, padahal biasanya Badan Tim Nasional (BTN) PSSI melayangkan surat pemanggilan pemain timnas ke klub-klub seminggu sebelum dimulainya program latihan timnas.“Belum ada surat pemanggilan dari BTN untuk Arif ke pelatnas timnas senior” jelas humas Arema M. Taufan kepada Malang Post.Sebagai pelatih timnas, Benny Dollo dibebani target menjuarai gelaran ajang resmi AFF Championship 2008 pada bulan Desember. Selain itu timnas juga akan mengikuti ajang Piala Kemerdekaan di Jakarta dan Merdeka Games di Malaysia pada medio Agustus.Meskipun demikian, jadwal timnas Indonesia tersebut hingga kini masih kabur lantaran ancaman sangsi cekal dari FIFA akibat berlarut-larutnya kasus Nurdin Halid di tubuh PSSI.

pErCaYa sAma pEmaIn jaDi beKaL oPtiMiZ suporter...


Salah satu pesan Yuli Sumpil dalam film The Conductors adalah bahwa dia ingin Aremania meniru suporter luar negeri, seperti suporter Liverpool. Bagi Liverpludian, “You’ll Never Be Walk Alone” bermakna lebih dari sekedar semboyan, kalimat tersebut terpatri kuat antara suporter dan pemain The Reds. Fans di area The Kop pasti tetap bernyanyi dan memberi applaus, bukan caci maki, kepada Chales Itandje -deputi Jose Manuel Reina- saat gawangnya dijebol dua kali oleh tim Championship Division, Barnsley, yang berakibat Liverpool kalah 1-2 dan gagal melaju ke babak perempat final piala FA.Beberapa waktu yang lalu, Leeds United, meluncurkan sebuah program bertajuk “The Greatest Supporters Around The World”. Mungkin mereka memang pantas mendapat predikat tersebut, bayangkan saja Leeds United yang bermain di League One (kasta ketiga kompetisi sepakbola Inggris atau setara divisi 3) selalu bermain di hadapan lebih dari 30 ribu fans mereka di Elland Road sepanjang musim ini.Menurut Bang Ucup, dukungan datangnya dari hati dan merupakan anugerah dari Tuhan. Dukungan tidak berawal dari bentukan atau dorongan orang lain. Bung Andy Gultom dari Bolanova menyebutnya passion. Tanpa rasa percaya tersebut, bagaimana kita akan mendukung? Suporter Glasgow Rangers mempunyai motto “With Blood, Sweat, and Passion”.
apa pelajaran yang bisa kita petik? Salah satunya adalah sudah saatnya suporter kembali kepada kodrat awalnya, yaitu sebagai pribadi atau kelompok yang memberi dukungan, bukan hujatan, ketidakpercayaan, atau keraguan kepada pemain. Suporter dalam bahasa Indonesia berarti pendukung. Bicara tentang suporter memang sangat subjektif, karena itulah salah satu kolumnis portal sepakbola nasional menyebut sepakbola adalah “subyektifitas tanpa batas”.

Rabu, 12 Maret 2008

0m...aLeXaNdEr gRaHaM bElL.....


Bell lahir pada tanggal 3 Maret 1847 di Edinburg, Scotland. Bell berasal dari keluarga yang sangat mementingkan pendidikan. Ayahnya adalah seorang psikolog dan elocution bernama Alexander Melville Bell, sedangkan kakeknya Alexander Bell merupakan seorang elucution professor. Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Edinburg dan University College di London, Bell memutuskan buat menjadi asisten ayahnya. Dia membantu orang-orang yang cacat pendengaran untuk belajar berbicara dengan metode yang telah diterapkan oleh ayahnya, yaitu dengan memperhatikan posisi bibir dan lidah lawan bicara.Pada saat dia bermukim di London, Bell sempat belajar tentang percobaan yang dilakukan oleh Herman Ludwig von Helmholtz berupa tuning fork dan magnet yang bisa menghasilkan bunyi yang terdengar nyaring. Kemudian baru pada tahun 1865 Bell mempelajari lebih mendalam tentang suara yang keluar dari mulut saat berbicara.Bell semakin tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi-bunyian, makanya dia nggak keberatan ketika harus mengajar di Sarah Fuller, Boston yang merupakan sekolah khusus orang-orang tuli pada tahun 1870, selain itu Bell juga bekerja sebagai guru privat. Dan ketika dirinya diangkat menjadi guru besar psikologi di Boston University pada tahun 1873, Bell mengadakan suatu pertemuan khusus buat para guru yang menangani masalah murid-murid yang mengalami cacat pendengaran.Hampir seluruh hidupnya Bell menghabiskan waktunya untuk mengurusi masalah pendidikan orang-orang yang cacat pendengaran bahkan kemudian dirinya mendirikan American Association to Promote the Theahing of Speech to the Deaf.Bell mulai melakukan penelitian dengan menggunakan phonatograph, multiple telegraph dan electric speaking telegraph dari tahun 1873 sampai 1976 yang dibiayai oleh dua orang ayah dari muridnya. Salah satu penyandang dananya adalah Gardiner Hubbard yang mempunyai seorang putri yang telinganya tuli bernama Mabel, wanita inilah yang dikemudian hari menjadi istri Bell.Di kemudian hari Bell mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan suatu alat komunikasi dengan transmisi gelombang listrik. Bell pun mengajak temannya Thomas Watson buat membantu menyediakan perlengkapannya. Penelitiannya dilakukan dengan menggunakan alat pengatur suara dan magnet untuk menghantarkan bunyi yang akan dikirimkan, peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Juni 1875. Akhirnya terciptalah karya Bell sebuah pesawat penerima telepon dan pemancar yang bentuknya berupa sebuah piringan hitam tipis yang dipasang di depan electromagnet. Baru pada tanggal 14 Februari 1876 Bell mematenkan hasil penemuannya, tapi oleh US Patent Office penemuan Bell ini baru resmi dipatenkan pada tanggal 7 Maret untuk “electric speaking telephone”.Bell terus memperbarui penemuannya dan untuk pertama kalinya dia berhasil mengirimkan suatu kalimat berbunyi “Watson, come here, I want you” pada tanggal 10 Maret 1876.

Jumat, 07 Maret 2008

LaUnChInG....


Hari pertama penayangan film garapan Andybachtiar Yusuf dan Bogalakon Pictures, The Conductors, di Dieng Plaza Malang hari Senin kemarin (25/2) mengundang antusiasme yang sangat besar dari Aremania dan publik Malang Raya. Antrean panjang pun terjadi di depan loket teater 1 Dieng 21 sejak show pertama jam 12.15 WIB hingga show ke empat jam 19.30 WIB. Bahkan banyak diantara calon penonton yang kehabisan tiket dan terpaksa hanya bisa memesan untuk jadwal pemutaran hari kedua, Selasa (26/2).Di antara penonton yang antre pun tidak saja dari kalangan Aremania, namun juga dari masyarakat umum yang belum pernah ke stadion. Salah satunya adalah Heny, siswi kelas 3 salah satu SMU swasta di Malang ini datang bersama beberapa teman sekelasnya ingin menyaksikan The Conductor, “Kita penasaran ingin menyaksikan aksi Aremania, karena selama ini belum sempat datang langsung ke stadion”, ujarnya.Beberapa Aremania yang menonton film ini mengatakan ingin menyaksikan sang dirijen mereka bermain film bersama aktor-aktor lainnya, “Kita ingin menonton Yuli Sumphil bermain di The Conductors”, kata Dedik, Aremania Oyonid.Aremania yang datang pun tidak hanya dari wilayah Malang Raya, namun juga dari luar Malang. Dwi Prasetyo, rekan Ongisnade.Net dari Aremania Pare (Kediri) pun datang langsung ke Dieng, meskipun harus kecewa karena tidak kebagian tiket. “Waduh, ayas kaget lihat antusisme arek-arek. Ayas kadit kebagian tiket, terpaksa nunggu VCD/DVDnya, soalnya harus kembali ke PareBang Ucup (Andybachtiar Yusuf) dalam sambutan singkatnya sesaat sebelum film dimulai mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas apresiasi Aremania terhadap The Conductors. Bang Ucup juga memperkenalkan beberapa rekan kerja pembuatan film tersebut, mulai Cemonk hingga Bang Inor (Ronny) dari Jive!. Dia juga berpesan, “Kalau suka bilang teman, kalau tidak suka The Conductors masih akan tayang di Dieng 21 hingga beberapa hari bahkan minggu ke depan, mengingat tingginya animo Aremania dan masyarakat Malang Raya yang ingin menyaksikan film dokumenter tentang sosok sang dirijen Yuli dan Aremania Silahkan ikut menyanyi saat film nanti.” Dan benar, saat penayangan film yang menampilkan aksi Yuli memimpin Aremania, para penonton juga bertepuk tangan dan bernyanyi layaknya di stadion “Arema… Arema Singo Edan…. Singo Edan Aremania…. Sekarang Arema Menang, Pers##### dibu### saja!!” dan kadit osi ninggal idrekan”, ujarnya.

the cOnDuToRs(aReMa)


Press conference film The Conductors diadakan di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Hadir sebagai MC adalah Bang OT (Ovan Tobing), sutradara & produser film Bang Ucup (Andibachtiar Yusuf), Syamsul Faiz, Ronny P Tjandra dari Jive! Collection, dan Yuli Soemphil sebagai perwakilan aktor film. Acara ini juga dihadiri oleh rekan-rekan Aremania Brawijaya dan wartawan termasuk Ongisnade.Net. Film dokumenter The Conductors mulai tayang di Malang tanggal 25 Februari 2008 besok, tepatnya di teater Dieng Plaza. Acara press conference The Conductors ini cukup interaktif terutama pada sesi tanya jawab dimana mengalir bermacam pertanyaan dari audience (Aremania dan wartawan) dan dijawab langsung oleh Andibachtiar Yusuf dan Yuli Soemphil.Pada salah satu kesempatan Yuli (dirijen kita sekaligus salah satu aktor film ini) berpesan bahwa sosok Yuli dalam film tersebut hanyalah sebagai wakil dari Aremania secara keseluruhan, dimana kita patut merasa bangga bahwa pada film ini nama Aremania bisa sampai ke festival-festival film hingga ke luar negri (Korea).Sementara itu Bang Ucup sebagai sutradara film ini berkomentar bahwa porsi film dokumenter di Indonesia masih sangat sedikit mendapatkan tempat, bukan hanya film dokumenter lokal, bahkan film dokumenter dari luar. Sedangkan pengambilan tokoh Yuli sendiri dimaksudkan untuk menarik kalangan bukan bola untuk melihat sendiri bagaimana kondisi suporter sepakbola di Indonesia saat ini.Bang OT (Ovan Tobing) berpesan bahwa film ini hendaknya menjadi sebuah portfolio bagi Aremania, menjadi bahan pembelajaran dan evaluasi diri kita semua untuk senantiasa berimprovisasi dan berkreasi. Bang OT cukup bangga ketika ada orang luar Malang (yang bukan Aremania) membuat sebuah film dokumenter tentang Aremania, hal ini selayaknya mendapat applaus dan pengharagaan tersendiri dari kita semua.Bang OT juga berpesan bahwa sejatinya Aremania adalah suporter yang lahir dari bawah. Bukan suporter yang lahir dari gedung bertingkat atau gedung birokrat. Setiap bertemu dengan Aremania di luar Malang, yang pertama ditanyakan adalah “Koen arek kampung ndi?” Itulah semangat kebersamaan dan persaudaraan di kalangan Aremania yang senantiasa harus dibina.Rencananya film The Conductors ini juga akan tersedia dalam versi VCD/DVD. Bang Ronny (Ronny P Tjandra) dari Jive! Collection memperkirakan nawak-nawak Aremania sudah bisa mendapatkan VCD/DVD The Conductors pada pertengahan April atau saat launching tim Arema 2008.Film The Conductors sudah mulai tayang di Jakarta tanggal 20 Februari yang lalu dan akan mengunjungi beberapa kota di Jawa, Bali, dan Kalimantan. Rencananya film The Conductors ini juga akan mengikuti festival film di Pusan, Korea.Sebagai penutup, Bang OT berpesan “Kalau bisa Bang Ucup memutar film ini di hadapan Nurdin Halid dan orang-orang PSSI”. Kontan komentar kritis tapi guyon dari sosok Ovan Tobing ini disambut tepuk tangan dan tawa oleh wartawan dan audience yang hadir di Gedung Widyaloka.

Senin, 11 Februari 2008

cHiNtA,,,dLm h4tI,,,,,,,

"bIyArLaH Q rEla mElEpAzMu mEnggaLkN aQ....."
"berikan lah aQ kEkwatan untuk melupakan mu"

"sebisa diriQ mencoba untuk melupakanmu"
"namun Q tak bisa kwpn sll ada dlm hatiQ..."

please don't make me sad....................